Jumat, 21 Mei 2010

Askep Mastoiditis

Askep Mastoiditis


A. ASPEK TEORITIS KASUS

1. PENGERTIAN
Mastoiditis adalah inflamasi mastoid yang diakibatkan oleh suatu infeksi pada telinga tengah, jika tak diobati dapat terjadi osteomielitis ( Kep.Medikal-Bedah : 348).
Mastoiditis adalah segala proses peradangan pada sel- sel mastoid yang terletak pada tulang temporal.

2. ETIOLOGI
Mastoiditis terjadi karena Streptococcus ß hemoliticus / pneumococcus. Selain itu kurang dalam menjaga kebersihan pada telinga seperti masuknya air ke dalam telinga serta bakteri yang masuk dan bersarang yang dapat menyebabkan infeksi traktus respiratorius. Pada pemeriksaan telinga akan menunjukkan bahwa terdapat pus yang berbau busuk akibat infeksi traktus respiratorius.
Mastoiditis merupakan hasil dari infeksi yang lama pada telinga tengah, bakteri yang didapat pada mastoiditis biasanya sama dengan bakteri yang didapat pada infeksi telinga tengah. Bakteri gram negative dan streptococcus aureus adalah beberapa bakteri yang paling sering didapatkan pada infeksi ini. Seperti telah disebutkan diatas, bahwa keadaan-keadaan yang menyebabkan penurunan dari system imunologi dari seseorang juga dapat menjadi faktor predisposisi mastoiditis. Pada beberapa penelitian terakhir, hampir sebagian dari anak-anak yang menderita mastoiditis, tidak memiliki penyakit infeksi telinga tengah sebelumnya. Bakteri yang berperan pada penderita anak-anak ini adalah S. Pnemonieae.Seperti semua penyakit infeksi, beberapa hal yang mempengaruhi berat dan ringannya penyakit adalah faktor tubuh penderita dan faktor dari bakteri itu sendiri.

3.GEJALA KLINIS
Nyeri dan nyeri tekan di belakang telinga.Bengkak pada mastoid.
GejalaDari keluhan penyakit didapatkan keluarnya cairan dari dalam telinga yang selama lebih dari tiga minggu, hal ini menandakan bahwa pada infeksi telinga tengah sudah melibatkan organ mastoid. Gejala demam biasanya hilang dan timbul, hal ini disebabkan infeksi telinga tengah sebelumnya dan pemberian antibiotik pada awal-awal perjalanan penyakit. Jika demam tetap dirasakan setelah pemberian antibiotik maka kecurigaan pada infeksi mastoid lebih besar. Rasa nyeri biasanya dirasakan dibagian belakang telinga dan dirasakan lebih parah pada malam hari, tetapi hal ini sulit didapatkan pada pasien-pasien yang masih bayi dan belum dapat berkomunikasi. Hilangnya pendengaran dapat timbul atau tidak bergantung pada besarnya kompleks mastoid akibat infeksi.

4.PENATALAKSANAAN
Biasanya gejala umum berhasil, diatasi dengan pemberian antibiotik, kadang diperlukan miringotomi.
Jika terdapat kekambuhan akibat nyeri tekan persisten, demam, sakit kepala, dan telinga mungkin perlu dilakukan mastoidektomi.
TatalaksanaPengobatan dengan obat-obatan seperti antibiotik, anti nyeri, anti peradangan dan lain-lainnya adalah lini pertama dalam pengobatan mastoiditis. Tetapi pemilihan anti bakteri harus tepat sesuai dengan hasil test kultur dan hasil resistensi. Pengobatan yang lebih invasif adalah pembedahan pada mastoid. Bedah yang dilakukan berupa bedah terbuka, hal ini dilakukan jika dengan pengobatan tidak dapat membantu mengembalikan ke fungsi yang normal


B. ASPEK TEORITIS KEPERAWATAN

5. PENGKAJIAN

1. Biodata
Umur : Rata-rata usia yang terkena penyakit mastoiditis antara 6-13 bulan.
Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan sama-sama bisa terkena penyakit mastoiditis.

2. Keluhan Utama.
Nyeri di belakang telinga.

3. Riwayat Penyakit Sekarang
Sedang menderita otitis media akut / kronik.

4. Riwayat Penyakit Dahulu.
Pernah menderita otitis media akut, maupun kronik.

5. Pola Fungsi Kesehatan
• Pola istirahat dan tidur
Nyeri yang diderita klien dapat mengakibatkan pola istirahat dan tidurnya terganggu.
• Pola aktivitas
Nyeri yang dialami klien dapat membatasi gerak.

6. Pemeriksaan Anamnesis.
Otoskopi terlihat infeksi TT

7. Pemeriksaan Penunjang.
o Periksa Darah
o Foto Mastoid
o Kultur Bakteri Telinga

DIAGNOSA

1.Nyeri akut yang berhubungan dengan bedah mastoid.
2.Risiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan mastoidektomi, pemasangan tandur, trauma bedah pada jaringan dan struktur sekitar.
3.Kurang pengetahuan tentang penyakit mastoid, prosedur bedah, dan perawatan pascaoperatif dan harapan.

PERENCANAAN
Diagnosa : Kurang pengetahuan tentang penyakit mastoid, prosedur bedah, dan
perawatan pascaoperatif dan harapan.
Tujuan :
menurunkan ansietas pasien
 mengetahui tingkat ansietas pasien.
Kriteria Hasil :
individu akan menunjukkan bebas dari rasa taknyamanan.
mengetahui faktor ansietas
1. Memberikan dorongan pada pasien untuk membahas setiap ansietas atau beban yang dirasakan.
Rasional : Menambah pengetahuan untuk mengatasi.ansietas.
2. Kolaborasi dengan ahli bedah otologi tentang prosedur bedah mastoidektomi
Rasional : Untuk mengangkat sebagian tulang sekitar mastoid dan pembuangan nanah.

Diagnosa : Nyeri akut yang berhubungan dengan bedah mastoid
Tujuan : Menunjukkan penurunan intensitas nyeri dan aktivitas terapeutik sesuai indikasi dan situasi individu.
Kriteria Hasil : Menghubungkan pengurangan nyeri setelah melakukan metode
penurunan intensitas nyeri dan aktivitas terapeutik.
1. Kolaborasi dengan individu untuk menjelaskan metode apa yang dapat digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri.
Rasional agar pasien merasa nyaman.
2. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan analgesik pada penurunan rasa nyeri yang: optimal.
Rasional : dengan obat analgesik diharapkan nyeri berkurang.
3. Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi
Rasiona : menambah pengetahuan pada pasien dan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar